Senin, 13 Oktober 2014

PANDAI-PANDAI CONFIRM TEMAN DI SOSMED

Social media emang udah nempel banget kayaknya sama kehidupan sehari-hari kita.
gak terhindarkan lagi.
buat sebagian orang alasan ia menggunakan social media yang pasti untuk menambah pengetahuan melalui Google, menambah teman di Facebook dan twitter, trus update tentang fashion terkini di Instagram, dan masih banyak lagi sosmed yang gak bisa gua sebutin satu-satu.
ok, kita langsung aja ke masalah ya.

Beberapa hari yang lalu gak sengaja gua ngelihat status salah satu dari teman gua yang isinya "Carut-marut"
dan itu sangat sangat merusak pemandangan gua.
ini gak sekali aja kejadiannya.
udah sering gua baca status kayak begituan.jadi biasanya gua juga langsung blokir aja orangnya. cuma yang bikin gua males bacanya tu karna yang nulis tu status masih kenal gitu sama gua.
jadi ya, antara mau di blokir dan enggak dah tu. maka dari itu gua pun bikin status yang menyatakan bahwa gua bakal hapus orang yang nulis status kotor kayak gitu dari petemanan gua.
ternyata besoknya gua malah di kata-katain sama tu orang.
nah ya udah gua hapus aja dari pertemanan facebook.
gak salah dong yaaa :|

so, buat kalian semua yang aktif banget di sosmed. kalian harus pandai-pandai milih teman di sosmed. karena selain dari  contoh yang gua sebutin di atas ada lagi yang lebih parah.
misalnya : akun kalian di bajak, foto kalian di edit yang enggak-enggak, dan banyak lagi.
mau?
kalau gak mau mulai sekarang yuk kita basmi mereka yang merusak fungsi sebenarnya dari social media. :)

Saat tiba di titik jenuh

Bertambah lagi setahun..
dan tak ada perkembangan apa-apa dari perkenalan itu.
Kadang dia berfiikir , kenapa harus menunggu?
sedangkan yang ditunggu kayaknya gak pengen ditunggu.
Lantas apa yang kau fikirkan lagi tentang ARTI MENUNGGU?

nah, itu dia.
itu dia yang membuat kita membuang-buang waktu untuk orang yang tak menghargai rasa.
gak perlu lagi buang-buang sesuatu dari kita untuk sesuatu yang tak berharga.
PERCUMA.
"eh, dia tu ngasih harapan kok ke aku" dia bilang gitu. trus kamu percaya?
trus kamu senyum-senyum sendiri kalau ngebayangin harapan PALSU kayak gitu?
percaya?
Ini bukan tentang harapan palsu ataupun buang-buang waktu.
ini tentang hati yang harusnya bahagia.

Saat dia tiba dititik jenuh. Tolong jangan bicarakan apapun lagi mengenai itu.
dia sudah cukup kuat untuk menahan apa yang harusnya tak boleh ditahan.
meskipun ia harus tertawa di luar saja, dan menangis sejadi-jadinya di dalam. itu sudah sukup untuknya.
jangan tambahkan lagi.

dan menurutku ia cukup tangguh untuk dijatuhkan hanya karena hal seperti itu..